Senin, 27 April 2015

Kala Kecilku

Hai !
Ketemu lagi. Apa kabar, hm?
Gue baik kok, selalu.

Malem ini gue mau ngepost sesuatu yang gak seberapa, kayak biasanya.
Kali ini tentang cita-cita masa kecil.
Sebenernya ini yang kedua sih ya gue cerita tentang masa kecil. Sebelumnya udah baca yang Episode Masa Kecil, kan? Belom juga gak apa sih, jujur emang kadang menyakitkan.

Cerita tentang cita-cita masa kecil gue yang ini bakal gue ceritain dengan bahasa manusia pada umumnya, bukan lagi kayak cerita masa kecil gue sebelumnya yang pake bahasa ...... ah udah lupain aja. Gue suka sakit kalo nginget-nginget masalalu. Biarin masalalu tenang di alamnya.

Udah ah jangan kelamaan, nanti keburu dipingit sama putra kerajaan majapahit guenya.
Langsung ajaaaaaaaa, nih ~





Judul mainstreamnya : KALA KECILKU

Wahyu Dwi Astuti, nama singkat yang sering aku lihat di kartu identitas yang ku punya. Ya, Wahyu, begitu orang lain biasa memanggilku. Aku adalah anak kedua dari tiga bersaudara.
Aku terlahir normal dan sehat, sama seperti anak-anak lainnya. Tuhan juga memberikanku kesempatan yang sama, menjadi seorang bayi mungil yang terus tumbuh hingga saat ini.
Karena aku manusia normal, aku pun mempunyai fase hidup yang sama dengan manusia-manusia pada umumnya. Mulai dari masa kanak-kanak, remaja, dan seterusnya sampai masanya habis nanti. 

Mengingat tentang bagian masa lalu dari hidupku yang luar biasa ini, ternyata aku pernah mempunyai masa kecil yang cukup indah menurutku. Aku tidak ingat jika ditanya bagaimana bisa melewati masa-masa itu, yang aku ingat, Tuhan selalu memberiku kebahagiaan sampai aku bisa bertahan sejauh ini. 

Dulu seringkali aku jumpai pertanyaan seperti “Apa cita-citamu setelah besar nanti?”. Itu adalah pertanyaan paling membosankan yang hampir setiap hari aku dengar saat aku berada di sebuah ruangan yang mereka namai 'kelas'.
Ah! Aku tidak punya cita-cita.
Ya, memang benar, aku selalu kehabisan ide saat ditanya tentang cita-cita masa depan. Saat itu, aku belum mempunyai alasan apa pun untuk mempunyai cita-cita seperti temanku yang lain.
Awalnya, cita-citaku hanyalah menjadi seseorang yang terus tumbuh besar hingga bisa membeli es krim sendiri. Sehingga tidak perlu lagi susah payah merengek untuk mendapatkan sebuah es krim, tidak bisa lagi terbohongi oleh sebuah tipuan bahwa si penjual es krim adalah seorang penculik anak kecil. 

Namun, waktu yang terus berjalan mengiringi usiaku ini membuatku mulai sadar sedikit demi sedikit tentang sebuah cita-cita. Aku mulai ingin mempunyai cita-cita yang bisa aku sebutkan dengan bangga dihadapan semua orang. Akhirnya aku pun membuat sebuah keputusan besar yang mungkin pertama kalinya dalam hidupku, aku ingin menjadi seorang guru taman kanak-kanak, sekaligus pemilik kedai es krim tentunya. Sejak saat itu, aku tidak pernah lagi menjelma menjadi sosok seperti cicak yang hanya bisa diam kemudian lari bila ditanya tentang cita-cita. Aku selalu menyebutkan cita-citaku itu dengan bangga.

Waktu masih mengiringiku. Usia yang belum banyak dan tidak sedikit ini membuatku mempunyai lebih banyak cita-cita daripada sebelumnya. Aku ingin menjadi seorang guru, penulis naskah, sutradara, pengusaha dan masih banyak lagi. Tapi, aku tidak akan pernah melupakan cita-cita yang pertama kali aku buat dulu, guru taman kanak-kanak yang mempunyai kedai es krim.

Semua yang aku dapatkan sekarang tidak terlepas dari perjuangan hebat dua orang yang sangat aku cintai. Mereka adalah manusia-manusia luar biasa yang membuat aku tumbuh sebesar ini. Pak, Bu, terimakasih. Jika suatu saat Tuhan menanyaiku tentang kalian, aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu. Aku akan memberikan jawaban paling menakjubkan dihadapan Tuhan. Terimakasih atas masa kecilku yang indah.
 






Udah.

Krik.

Krik.



Hahahaha apaan dah. Garing aned yaaa kayaknyaaa.
Udah cuma segitu, serius. Plis percaya, emang cuma segitu dan gak ada yang aku sembunyiin dari kamu. Tolong percaya aku kali ini, demi kelanjutan hubungan kita. *lap ingus*

Ampuni gue yang luar biasa ini.

Udah ya, malu.
Cerita di atas sebenernya tugas mata kuliah penyuntingan gue.
Gue terlalu cupu untuk mamerin tulisan aneh itu di depan kelas, jadi ya daripada ngejamur di laptop mending gue share disini. Lumayan menuh-menuhin blog. Walaupun gak ada yang baca sih.


Udahan ya.
Salam rindu untuk pembaca khayalan gue.
I love you.

Siyu~

0 komentar:

Posting Komentar

 

Monday Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template